AUDACES FORTUNA IUVAT; STRATEGI “LOLOS DARI LOBANG JARUM”

Oleh : Dedy Mahe
Audaces Fortuna Iuvat ( Nasib baik menolong mereka yang berani) ~ Peribahasa Latin.
We all know the story of the someone who loves the gift box more than the gift (Ellen).
,
Sidang Pembaca yang di Rahmati Alloh, lambak lampih sbg kalimat pembuka yang perlu disampaikan pada awal tulisan ini yaitu:
Eventhough, this written based on true story, but it is a rasionalism one. Wish, all reader feel greatful and inspire when finished to read this written.
(Meskipun tulisan ini berasal dari kisah nyata, tetapi tulisan ini merupakan sesuatu yang rasional. Berharap, seluruh pembaca merasa senang dan menginspirasi setelah selesai membaca tulisan ini). InshaAlloh.
1. Terima Kasih Atas Kepercayaan
Dari lubuk hati yang paling dalam, sebagai bentuk ucapan terima kasih. Saya buatkan tulisan (baca postingan) yang berjudul ” AUDACES FORTUNA IUVAT; STRATEGI “LOLOS DARI LOBANG JARUM” ini. Sebagai bentuk presentasi ungkapan terimakasih kepada saudara Dian Oktaviansyah (Ketua Panitia) dan kawan-kawan HMJ EI yang mempercayakan saya “memandu” dalam acara Latihan Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Islam (EI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Tentu saat mempublishnya, akan berpotensi mengurangi nilai amal-ibadah yang saya telah berikan (sudahlah nilainya tidak seberapa, berkurang pula he..he..). Namun semoga bisa membuka potensi lain menambah nilai amal-ibadah sehingga kita berlomba-lomba dlm kegiatan positif.
2. KESEMPATAN LANGKA
Saya sadar penuh, bahwa tawaran menjadi pemateri tentulah suatu kesempatan langka yang patut disyukuri dan diseriusi untuk diterima. Mengapa “diseriusi”? Selain menjadi memikul amanah, Hal ini juga menjadi kesempatan untuk:
a. Bisa memproses diri, sehingga terus mau belajar, membaca dan praktek.
b. Bisa menjadi “corong” untuk mentransformasikan nilai-nilai ideologis diranah entrepreneurship.
c. Bisa berbicara sekaligus saling berbagi dgn para insan akademis atau didepan intelektual kampus.
3. KENAPA SAYA?
Jangankan pembaca, sayapun bertanya dalam hati, kenapa saya juga menjadi salah satu pemberi materi? Apalagi jika dilihat dengan latar-belakang pendidikan formal saya yaitu pendidikan Bahasa Inggris, menjadi pemateri kewirausahaan pada jurusan Ekonomi Islam tentu ada ungkapan yang buat saya tersenyum yaitu “Bak Mengajarkan polisi berbaris dan Bak mengajari tentara menembak” hehe..
Muncullah asumsi saya:
a. Suatu hal yang baru dan beda bila pembicara dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Baru dan beda dari segi mempersepsikan kewirausahaan.
Mungkin pakai Prinsip ” Seorang nabi tidak didengar dikampung halamannya sendiri”. Hehe..
Atau
b. Ada pengalaman-pengalaman berwirausaha yang saya baru “seiprit” dimiliki, yang mesti dibagi-bagi.
Atau
c. Ada nilai-nilai dasar yang saya ketahui dan bisa ditransformasikan kepada peserta pelatihan kewirausahaan.
4. FLOATING FRAMING
Terlepas dari asumsi-asumsi yg mungkin saja terbentuk. Floating Framing ini telah terjadi. Yang dimaksud dgn floating framing? Istilah ini berasal dari pengetahuan yg mungkin ada pada diri peserta, namun masih nge-float (mengambang) maka perlu upaya reframing (pembingkaian kembali).

5. ELABORATISASI MATERI
Materi yang saya “pikul” untuk dielaborasikan yaitu “Karakter Pengusaha Islam & Motivation Entreperenuship”. Sehingga formulasi target materi ini peserta pelatihan kewirausahaan ini mampu tahu, paham dan bisa dipraktekkan dalam kegiatan berwirausaha dgn nilai-nilai pengusaha Islam;
– Jujur & Adil
– Bersyukur & Ikhlas
– Qona’ah
– Rajin, Tekun & Ulet
– Berkah dan di Rahmati Alloh
– Karakter Pengusaha sprti yang dicontohkan Nabi Muhammad S.A.W
,
Namun dalam penyampaian materi yg saya “pikul”, saya mempergunakan;
A. Pendekatan : Semi-Audiens Centre
B. Strategi : Edifikasi / Lolos Dari Lobang Jarum
C. Metode
– Two way communication
– Brain storming
– Game
– Cerita, dsb

6. MENGOLAH KATA
Mungkin kira-kira butuh waktu 15 menit untuk sekedar menyampaikan nilai-nilai/karakater entrepreneur Islam yaitu:
– Jujur & Adil
– Bersyukur & Ikhlas
– Qona’ah
– Rajin, Tekun & Ulet
– Berkah dan di Rahmati Alloh
– Karakter Pengusaha sprti yang dicontohkan Nabi.
,
Akan tetapi tentu tidak terelaborasi & tertransformasi dgn sempurna nilai-nilai tersebut. Sedangkan “jatah” waktu yang disediakan saat itu sekitar 1,5 jam.
,
Dgn waktu 1,5 jam tersebut mungkin bisa dioptimalkan Mix and Match (Aduk & Pemasangan) antara nilai-nilai yg lama dgn nilai-nilai dasar Perjuangan (usaha).
,
Oleh karena itu, agar ” tanpa berasa” perlu kiranya strategi penyampaian “lolos dari lobang jarum” ini diterapkan.
,
Seperti kita ketahui, jarum itu benda kecil dan halus, maka butuh sesuatu hal yang lebih kecil lagi agar lolos dari lobang jarum.
,
Kiranya strategi penyampaian (transformasi nilai) “lolos dari lobang jarum” memiliki kelebihan dan kekurangan serta juga dampak konsekuensi.
,
Sedangkan metode; two-way communication, brain storming, game, cerita dsb, tentu bisa membantu strategi penyampaian ” lolos dari lobang jarum”.
,
Ambil contoh; pada slide awal materi saya mengajak peserta untuk bermain. Dgn instruksi sebagai berikut:
1. Tarik Nafas melalui hidung sebelah kanan, sambil membaca bismillahirrohmanirrohim.
2. Penuhi udara dibagian perut dan dada, tahan selama 3 kali bacaan “la illaha illalloh”
3. Hembuskan udara melalui mulut sembari mengucapkan “alhamdulillah”.
4. Ulangi dalam 5 kali.
Di slide awal tersebut tentu ada nilai-nilai yg sudah terinternalisasikan seperti, mengawali segala sesuatu dgn basmallah dan diakhiri hamdallah. Walaupun itu hanya kegiatan sederhana yakni bernafas, apalagi buka usaha.
,
Tentu pengusaha muslim berbeda jauh dgn pengusaha non muslim. Pengusaha muslim mengawali membuka usaha dgn mengucapkan basmallah dan diakhiri dgn mengucapkan hamdallah.
,
Pengusaha muslim tentu juga akan bersikap qona’ah dan optimis karena bertawakal kepada Alloh semata.
,
Usaha dgn keyakinan penuh (hundred percent) dgn diiringi kalimat “la illaha illalloh”. Maka niat akan sampai. Itulah yakin usaha sampai (yakusa).
,
Sikap yakin kemudian berusaha tentu akan sampai pada yg diniatkan. Sementara sikap yakin dgn berusaha ditambah rasa bersyukur dan ikhlas juga akan sampai pada yang diniatkan plus bahagia.
,
=_=_=
7. Hal yg tidak saya lakukan saat mengisi materi
Hal ini perlu saya sampaikan, supaya tahu apa yang saya sampaikan. Jangan seperti petugas C.A.I (Ciraos Agency Investigation) pada sinetron Dunia Terbalik yg selalu su’udzon dan hidup dalam kehidupan was-was dgn memaksakan kecurigaan dgn hipotesa-hipotesa konyol yg premature.
,
Ada beberapa hal yg tidak saya lakukan selama mengisi materi. Diantaranya:
– tidak mengikat komitmen peserta.
– tidak menyalahi aturan hukum.
– tidak memprovokasi dsb.
,
=_=_=
8. PENUTUP
Sbg penutup, kembali saya ucapkan terima kasih kepada ketua panitia pelatihan kewirausahaan atas kesempatan yg diberikan. Semoga sama-sama menjadi amal-ibadah yg diridho-I Alloh. Pesan terakhir pada tulisan ini berasal dari apa yang disampaikan guru bisnis saya.
,
=_=_=
Setiap pilihan tentunya memiliki konsekuensi.
Salah seorang Guru bisnis Saya, Koko Damai menyampaikan seperti ini:
“Pengusaha itu penghasilanya tidak Pasti namun memikiki potensi penghasilan tidak terbatas.
Sebaliknya, Karyawan itu penghasilannya Pasti, ya pasti penghasilannya terbatas.
,
Pengusaha itu harus siap tidak menerima gaji.
Karyawan itu harus siap tidak naik gaji.”
,
Kata orang bijak, Sukses itu tidak selamanya indah dan sebaliknya kegagalan itu tidak selamanya buruk.
,
Manusia bisa saja diuji dengan kegagalan, namun bisa juga diuji dengan kesuksesan.
Terkadang justru banyak manusia yang berhasil melewati cobaan kesulitan namun gagal menghadapi cobaan berupa kelimpahan harta.
,
Namun sebenarnya, dan yang paling benar, semua atas izin Alloh S.W.T.
,
Menjadi pengusaha itu bicara tentang mental.
,
Bila pakai Analisis SWOT, O itu berarti Opportunity (Peluang/Kesempatan). Maka menjadi pengusaha, adalah kesiapan mental utk berusaha memperoleh “O” tersebut. “O” opportunity (kesempatan/peluang) seorang pengusaha bukannya lebih banyak dibanding yg lain, hanya tentang mental berani “bertarung” merebut dan mempertahankan peluang tersebut.
,
Selamat menjadi Pengusaha Islam.

Tinggalkan komentar